Senin, 23 April 2012

Penentuan Status Gizi


Penentuan Status Gizi pada dasarnya ada 2 yaitu:
1. Pengukuran Langsung
a.       Antropometri
b.      Biokimia
c.       Klinis
d.      Biofisik
2. Pengukuran Tidak langsung
a.       Survei Konsumsi
b.      Statistik Vital
c.       Faktor Ekologi

PENGUKURAN LANGSUNG
1. ANTROPOMETRI
Adalah ukuran dari bermacam-macam dimensi tubuh manusia yang relative berbeda-beda umur, jenis kelamin, dan keadaan gizi.  Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energy. Ketidakseimbangan tersebut terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti, lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.
2. BIOKIMIA
Adalah pemeriksaan specimen yang diuji secara laboratories yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain: darah, urine, tinja,dan beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot. Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi.
3. KLINIS
Merupakan metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi dan dihubungkan dengan ketidakkucukupan zat gizi. Penggunaan metode ini pada umumnya untuk survey klinis secara tepat (rapid clinical surveys). Survey ini drancang untuk mendeteksi secara tepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda (sign) dan gejala (symptom) atau riwayat penyakit.
4. BIOFISIK
Merupakan metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur jaringan. Umumnya digunakan dalam situasi tetentu seperti kejadian buta senja epidemic (epidemic of night blindness) dengan tes adaptasi gelap.
PENGUKURAN TIDAK LANGSUNG
1. SURVEI KONSUMSI MAKANAN
Survey konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi. Pengumpulan data makanan dapat memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga, dan individu. Survey ini dpat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan zat gizi.
2. STATISTIK VITAL
Adalah menganalisa data beberapa statistic kesehaan seperti angka kematian berdasar umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubunbgan dengan gizi. Penggunaaannya dipertimbangkan sebagai bagian dari indikator tidak langsung pengukuran status gizi masyarakat.
3. FAKTOR EKOLOGI
Bengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis, dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat bergantung dari keadaan seperti iklim, tanah, irigasi, dan lain-lain.
Pengukuran faktor ekologi dipandang sangat penting untuk mengetahui penyebab malnutrisi di suatu masyarakat sebagai dasar untuk melakukan program intervensi gizi (Schrimshaw, 1964)


SUMBER :
Supariasa, I Dewa Nyoman dkk. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC


Tidak ada komentar:

Posting Komentar