Pada saat rokok dihisap komposisi rokok yang dipecah menjadi
komponen lainnya, misalnya komponen yang cepat menguap akan menjadi asap
bersama-sama dengan komponen lainnya terkondensasi. Dengan demikian komponen
asap rokok yang dihisap oleh perokok terdiri dari bagian gas (85%) dan bagian
partikel.
Rokok dan zat-zat kimia yang terkandung dialamnya dapat
dilihat pada gambar berikut.
Asap rokok terdiri dari 4000 bahan kimia dan 200 diantaranya
bersifat racun antara lain Karbon Monoksida (CO) dan Polycylic Aromatic
hydrokarbon yang mngandung zat – zat pemicu terjadinya kanker (seperti tar,
byntopyrenes, vinylchlorida dan nitrosonornicotine)
Tabel 1. Daftar Bahan Kimia yang terdapat
dalam Asap Rokok yang dihisap
No
|
Bagian partikel
|
Bagian Gas
|
1
|
Tar
|
Karbon monoksida
|
2
|
Indol
|
Amoniak
|
3
|
Nikotin
|
Asam hydrocyanat
|
4
|
Karbolzol
|
Nitrogen oksida
|
5
|
Kresol
|
Formaldehid
|
|
Catatan:
Keseluruhan bersifat karsinogen dan iritan
serta bersifat toksik yang lain
|
Catatan:
Keseluruhan zat ini bersifat karsinogen,
mengiritasi, racun bulu getar alat pernapasan, dan sifat racun yang lain
|
(Sumber: Sitepoe, 1997).
Tar, nikotin dan co berhubungan dengan terjadinya kanker
Nikotin : zat yang menimbulkan ketergantungan/ketagihan.
Tidak dimasukkan kedalam NAPZA oleh karena efek farmakologisnya/psikotropiknya
(daya racun terhadap kejiwaan) << dibandingkan NAPZA.
a. Nikotin
Nikotin
yaitu zat atau bahan senyawa porillidin yang terdapat dalam Nicotoana
Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies lainnya yang sintesisnya bersifat
adiktif yang dapat mengakibatkan ketergantungan. Nikotin ini dapat meracuni
syaraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menyempitkan pembuluh perifer dan
menyebabkan ketagihan serta ketergantungan pada pemakainya. Jumlah nikotin yang
dihisap dipengaruhi oleh berbagai faktor kualitas rokok, jumlah tembakau setiap
batang rokok, dalamnya isapan, lamanya isapan, dan menggunakan filter rokok
atau tidak.
b. Karbon Monoksida
Karbon
monoksida yang dihisap oleh perokok tidak akan menyebabkan keracunan CO, sebab
pengaruh CO yang dihirup oleh perokok dengan sedikit demi sedikit, dengan
lamban namun pasti akan berpengaruh negatif pada jalan nafas. Gas karbon
monoksida bersifat toksis yang bertentangan dengan oksigen dalam transpor
maupun penggunaannya. Dalam rokok terdapat CO sejumlah 2%-6% pada saat merokok,
sedangkan CO yang dihisap oleh perokok paling rendah sejumlah 400 ppm (parts
per million) sudah dapat meningkatkan kadar karboksi haemoglobin dalam darah
sejumlah 2-16% .
c. Tar
Tar
merupakan bagian partikel rokok sesudah kandungan nikotin dan uap air
diasingkan, beberapa komponen zat kimianya karsinogenik (pembentukan kanker).
Tar adalah senyawa polinuklin hidrokarbon aromatika yang bersifat karsinogenik.
Dengan adanya kandungan bahan kimia yang beracun sebagian dapat merusak sel
paru dan menyebabkan berbagai macam penyakit. Selain itu tar dapat menempel
pada jalan nafas sehingga dapat menyebabkan kanker. Tar merupakan kumpulan dari
beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap rokok. Pada saat rokok
dihisap, tar masuk kedalam rongga mulut sebagai uap padat asap rokok. Setelah
dingin akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna coklat pada permukaan
gigi, saluran pernafasan dan paru-paru.
Pengendapan
ini bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok, sementara kadar dalam rokok
berkisar 24-45 mg. Sedangkan bagi rokok yang menggunakan filter dapat mengalami
penurunan 5-15 mg. Walaupun rokok diberi filter, efek karsinogenik tetap bisa masuk
dalam paru-paru, ketika pada saat merokok hirupannya dalam-dalam, menghisap
berkali-kali dan jumlah rokok yang digunakan bertambah banyak.
d. Timah Hitam (Pb) Merupakan Partikel Asap
Rokok
Timah Hitam
(Pb) yang dihasilkan sebatang rokok sebanyak 0,5 mikro gram. Sebungkus rokok
(isi 20 batang) yang habis dihisap dalam satu hari menghasilkan 10 mikro gram.
Sementara ambang batas timah hitam yang masuk ke dalam tubuh antara 20 mikro
gram per hari. Bisa dibayangkan bila seorang perokok berat menghisap rata-rata
2 bungkus rokok perhari, berapa banyak zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar