1. Penyakit Saluran Pernafasan
Merokok
merupakan penyebab utama penyakit paru-paru bersifat kronis dan obstruktif,
misalnya bronchitis dan emphisema. Pada perokok pria kematian akibat penyakit
ini 4-25 kali lipat lebih tinggi dibandingkan pada bukan perokok sedangkan pada
wanita memberikan efek jauh lebih tinggi terhadap jenis penyakit ini
dibandingkan perokok pria. Gejala yang ditimbulkan berupa batuk kronis,
berdahak, dan gangguan pernafasan banyak dijumpai pada perokok.
2. Merokok
Meningkatkan Tekanan Darah
Secara langsung tidak ada kaitan antara peningkatan
tekanan darah dan merokok. Tetapi, rokok akan mengakibatkan terjadinya
vasokontriksi pembuluh darah perifer dan pembuluh darah diginjal sehingga
terjadi peningkatan tekanan darah. Merokok sebatang setiap hari akan
meningkatkan tekanan darah sistolik 10-25 mm Hg serta menambah detak jantung
5-20 kali per menit.
3. Merokok dan Kehamilan
Pada wanita hamil yang perokok, anak yang dikandung akan mengalami
penurunan berat badan, kadang-kadang bayi lahir dibawah berat badan, bayu lahir
prematur, sebab bayi (janin) juga ikut merokok. Merokok pada wanita hamil
memberikan resiko tinggi terhadap keguguran, kematian janin, kematian bayi
sesudah lahir, dan kematian mendadak pada bayi. Wanita hamil perokok juga
menganggu perkembangan kesehatan fisik maupun intelektual anak-anak yang akan
tumbuh.
4. Merokok dan
Alat Perkembangbiakan
Merokok akan mengurangi terjadinya konsepsi (memiliki
anak), fertilitas pria ataupun wanita perokok akan mengalami penurunan
dibandingkan dengan bukan perokok. Wanita perokok akan mengalami masa menopouse
lebih cepat dibandingkan dengan wanita bukan perokok.
5. Merokok dan
Alat Pencernaan
Sakit maag lebih banyak dijumpai pada mereka yang
merokok, dibandingkan dengan bukan perokok. Merokok mengakibatkan penurunan
tekanan pada ujung bawah dan atas lambung sehingga mempercepat terjadinya sakit
maag. Pencernaan protein terhambat bagi mereka yang perokok. Selain itu,
merokok mengurangi rasa lapar.
6. Merokok Meningkatkan Prevalensi Gondok
Rokok juga merupakan faktor yang mendorong pembentukan
gondok sehingga pada perokok lebih banyak dijumpai penyakit gondok dibandingkan
bukan perokok.
7. Merokok dan
Pembuluh Perifer
Pada penyakit Burger atau gangguan pembuluh darah yang disebut
throboangitis oblitrans, 90% penderitanya adalah perokok. Hal ini akibat
nikotin yang mempersempit pembuluh darah dan mempercepat terjadinya pembekuan
darah.
8. Merokok Menimbulkan
Amblyopia
Pada perokok, penglihatan akan menjadi kabur atau bahkan
menjadi kebutaan, terutama penglihatan ditengah dan yang berwarna. Gangguan ini
terjadi perlahan-lahan sewaktu merokok berat, tetapi dapat juga terjadi
seketik. Penglihatan dapat pulih kembali apabila berhenti merokok.
9. Merokok
Bersifat Adiksi (Ketagihan)
Di dalam rokok terdapat nikotin yang diklasifikasikan
sebagai obat yang bersifat kecanduan bila digunakan sehingga nikotin
diklasifikasikan sebagai obat bersifat adiktif.
10. Merokok
Membuat Lebih Cepat Tua dan Memperburuk Wajah
Rokok mengakibatkan kulit menjadi mengerut, kering,
pucat, dan mengeriput terutama di daerah wajah. Mekanisme ini terjadi akibat
bahan kimia yang dijumpai di dalam rokok mengakibatkan vasokontriksi pembuluh
darah tepi dan didaerah terbuka, misalnya pada wajah. Bagi mereka yang berkulit
putih, kulit menjadi pucat, kecoklatan, mengeriput terutama di daerah pipi
dengan adanya penebalan diantara bagian yang mengeriput, disebut kulit perokok.
Merokok ternyata tidak hanya mengganggu kesehatan perokok, namun juga dapat mengganggu kesehatan orang disekitar kita atau biasa disebut passive smoking.
Dampak
Merokok Pd Pasive Smoking yaitu :
•
Asap
tembakau mengandung zat kimia:
–
Nikotin:
bahan kimia berinyak yang tidak berwara
–
Karbon
monoksida: gas beracun dalam asap yang dikeluarkan oleh mobil.
–
Amonia:
bahan kimia yang dipakai dalam bubuk pembersih rumah tangga dan bahan peledak.
–
Butan:
gas yang dipakai dalam pematik rokok dan beberapa peralatan berkemah.
•
Asap
rokok yang dihisap oleh perokok pasif, kandungan kimianya lebih tinggi
dibandingkan dengan asap rokok utama karena tembakau terbakar pada temperatur
lebih rendah ketika rokok sedang dihisap.
•
Pengaruh
asap rokok pada perokok pasif 3x lebih buruk daripada debu batu bara (asap
rokok mengandung sekitar 4000 bhan kmia, 43 di antaranya bersifat karsinogen)
•
Ada
beberapa penyakit yang bisa timbul karena menjadi perokok pasif, contoh: infeksi
paru dan telinga, gangguan pertumbuhan paru, kanker paru.
•
Kematian
akibat asap rokok pd perokok pasif lebih tinggi dibandingkan dgn kematian akibat
polusi udara lain (penelitian di AS)
•
Kemungkinan
terjadinya kangker paru pada perempuan yg suami perokok sekitar 20-30% lebih
tinggi dibandingkan dgn mereka yg pasangannya tidak merokok
•
Asap
tebakau terbentuk dari puluhan ribu zat kimia dan gas sampingan dan bilamana
asap ini menjadi dingin, beberapa diantaranya berubah menjadi cairan. Cairan
ini bergabung dengan cairan lain dan membentuk masa lengket berwarna kecoklatan
yang disebut tar tembakau. Tar dapat dibentuk dari lebih dari 4000 zat yag
berbeda di dalamnya. 43 diantaranya bersifat karsinogen
• Sisa asap merokok yang mengepul disebut asap “sampingan”.
Asap ini sedikit berbeda dengan asap”Utama”, namun asap ini juga dapat
membahayakan. Para pakar ilmiah telah memeriksa kesehatan orang yang tidak merokok
namun bekerja sepanjang hari bersama-sama orang yang merokok. Mereka menemukan
bahwa orang yang bukan perokok yang bernafas dalam asap “sampingan” ini dalam
jangka waktu lama juga mempunyai resiko menderita jenis penyakit yang sama
seperti mereka yang merokok. Kenyataannya adalah bahwa asap apa pun merupakan
semacam udara yang tercemar dan yang akan mempengaruhi siapa saja yang
menghirupnya.
Sudah tahu kan dampak dari
merokok??! So, mari kita biasakan hidup tanpa asap rokok!!
Don’t say to smoking!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar